Mahasiwa

Sayang
Hidup kita seputar ketikan papan kekunci
Mengambil kalimah orang lain
Yang tidak kita fahami
Sekadar apa adanya
Untuk mengisi lompong

Sayang
Hidup kita bergerak pantas
Seiring jemari
Bergerak dari satu dunia ke dunia
Melalui kaca
Oh, tenggelam kita dalam cahayanya

Sayang
Di ruang lingkup tertutup
Kita terbuai dingin
Suara dosen seakan memujuk
Kita melelapkan mata
Terasa kosong dada kita seusai kuliah

Sayang
Kita berkeluh pada kulit yang bukan sutera
Bukan salju, langsat atau susu
Berkeluh pada sang waktu
Tentu sahaja, dia bukan kekasih kita
Kita berkeluh pada hajat yang belum terangkat

Sayang
Seperti punggukkah kita?
Menanti sang kekasih saban malam
Yang kita idam dan mimpikan
Langsung mengulit lena
Bergebarkan tanggungjawab yang tercarik

Sayang
Bukankah kita di usia yang lebih mahal dari emas
Tercatat pepatah lama
Gunung mampu kita runtuhkan
Semangat berkobar dan membakar
Tidak kan mahu terbiar?

Humaira Amir
12.3.2019 (2.22am)

Leave a Reply