(Pengerusi baharu IMM Malaysia saat mesyuarawat cawangan)

Bersempena dirgahayu Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah ke 58 yang jatuh pada setiap tanggal 14 mac , gerakan mahasiswa yang lahir dari Rahim persyarikatan Muhammadiyah ini telahpun banyak berkontribusi dalam ranah intelektual, spiritual, dan kemanusiaan, Baik di  Indonesia mahupun di rantau antar bangsa.

Tidak sedikit pula alumninya yang berdiaspora lalu kemudian ikut membawa misi dan visi pencerahan ditempat mereka berada sekarang seperti yang berlaku di Malaysia, negeri yang masih serumpun dengan Indonesia ini rasanya  selalu menjadi titik mula batu loncatan gerakan-gerakan diaspora kemahasiswaan dari Indonesia  sebut saja  HMI, KNPI, Pemuda Pancasila, GMNI, GMKI, PMII, KMNU, sampai ke Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah yang telah berdiri sejak tahun 2016.

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah cabang Malaysia yang kini berganti nama menjadi Pimpinan Cabang Luar Negara IKatan Mahasiswa Muhammadiyah di Malaysia (PC LN IMM) selepas mesyuarat cawangannya pada 19 februari 2022 yang lalu dengan terpilihnya Aunillah Ahmad untuk masa khidmat dari 2022 sampai 2024.  pertama kali ditubuhkan di Universiti islam antar Bangsa Malaysia (UIA)  pada tahun 2016 ,saat itu Kanda Rizki Amrillah menjadi ketua untuk pertama kalinya  dan Ain Nur Windasari sebagai setiausaha agung  mengikuti lantikan dari majelis pusat DPP IMM yang diwakilkan oleh  kepala bahagian kemajuan penyelidikan dan keilmuwan Bung Imam Mahdi dan setiausaha bidang seni, budaya, dan sukan ayunda Ratu Lala Syaila .

Tapi meskipun pengerusinya telah dilantik dan gerakan telah mendapatkan pengiktirafan yang sah, dari pusat di Jakarta sejak 2016,  namun proses perkaderan formal yang biasa disebut Darul Arqom Dasar (DAD) baharu berlangsung di tahun 2019, setahun selepas pergantian ketua dari Kanda Rizki Amrillah ke Kanda Ahmad zaki Annafiri di  di Kem Herba Hulu, Selangor, Malaysia, dari 26 sampai 29 Oktober 2019. Pelatihan formal perkaderan itu pula menjadi sejarah baharu bagi majelis tertinggi pimpinan Ikatan Mahasiswa yang kala itu di Muhammadiyah kerana pertama kalinya di adakan di luar negara.

Berbeza dari di Indonesia, aktivisme ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di Malaysia lebih berfokus pada gerakan sosial keagamaan, baik yang sifatnya mandiri yang mana mereka jalankan sendiri seperti pendirian bimbingan bina Baca Quran pada kanak-kanak di Rumah Dakwah Muhammadiyah di Selangor dan siri webinar selama masa-masa lockdown  mahupun ikut arahan dari pimpinan Muhammadiyah cawangan Malaysia seperi saat hari raya  Qurban, penghantaran  Zakat, agihan bantuan untuk kes-kes kemalangan yang menimpa para pekerja Migran di Malaysia seperti tragedi kebakaran perumahan pekerja Indonesia di negeri Sembilan mahupun saat masa-masa lockdown, dan ikut serta membantu mengarahkan mahasiswa dari beberapa universiti Muhammadiyah Di Indonesia yang mengadakan bakti sosial di Malaysia.

Selari dengan adanya rencananya pendiri Universiti Muhammadiyah antarbangsa di Malaysia (UMAM) di Perlis,  Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah diharapkan oleh pimpinan cabang Muhamamdiyah Di Malaysia mahupun di Indonesia akan memainkan peranan yang cukup penting untuk membina, mengkoordinasikan, dan meluaskan gerakan diaspora Mahasiswa Muhammadiyah di Malaysia.

Tiga peran IMM Malaysia

Jika mengikuti amanat dari ketua Umum Muhamamdiyah, Prof.Haedar Nashir tentang keperluan kader  Muhammadiyah untuk berdiaspora membawa visi dan misi pencerahan maka Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di Malaysia boleh menjadi salah satu pilot project yang membuktikan jika kader-kader diaspora muda Muhammadiyah akan tetap terikat dalam satu visi dan misi meluaskan cita-cita pencerahan yang berkemajuan hingga ke konteks lokal tempat mereka sekarang.

Oleh itu, wajar jika  ada harapan bagi IMM Malaysia yang tak hanya sebatas khas pada mahasiswa Indonesia ataupun yang dahulu pernah bermuhammadiyah sahaja tetapi boleh menjaring keahlian dari mahasiswa tempatan. Tapi untuk sampai pada proses itu, IMM Malaysia mungkin bersama dengan  IMM diaspora lainnya perlu mengenalpasti apa dan bagaimana peran mereka di luar negeri yang pastinya akan berbeza dengan di dalam negeri.

Dalam konteks Malaysia yang terkenal sebagai destinasi utama berkerja di luar negeri bagi warga Indonesia , kehadiran IMM bukan setakat khas pada mahasiswa Indonesia sahaja meskipun itu matlamat utamanya. tapi juga sebagai gerakan bakti kepada sesama warga Indonesia seperti dengan pekerja migran Indonesia, baik dalam bidang sosial, pendidikan, dan keagamaan. Semangat Al-maun yang menjadi semangat Ber-Muhammadiyah harus dibuktikan kader-kader IMM diaspora dimanapun juga.

Praksis daripada peran  ini adalah  dengan menyibukkan diri dalam amal-amal kebaikan sebagaimana  petuah dari Para hukama’ yang  mengatakan, apabila manusia lain sibuk dengan enam perkara, sibukkanlah dirimu dengan enam perkara yang lain. Misalnya, Apabila mereka sibuk memperbanyak amal, sibukkanlah dirimu dalam memperbaiki dan memperindah amalmu.

Apabila mereka sibuk dengan amalan sunnah, sibukkanlah dirimu dengan menyempurnakan apa yang wajib keatasmu, Apabila mereka sibuk memperbaiki zohir mereka, sibukkanlah dirimu dalam memperbaiki bathinmu,Apabila mereka sibuk mencari aib orang lain, sibukkanlah dirimu dengan aib diri sendiri, Apabila mereka sibuk menghidupkan dunia mereka, sibukkanlah dirimu dengan menghidupkan akhiratmu, dan Apabila mereka sibuk mencari ridha makhluk, sibukkanlah dirimu dengan ridha Al-Khaliq, Allah Ta’ala.

Ada juga peran intelektual yang proaktif sekaligus kreatif yang mampu menjadikan kader-kader muda diaspora Muhamamdiyah di Malaysia menjadi Al-Rijal Al Zaman (Man of his age) yang boleh menyemai cita-cita kemerdekaan,meningkatkan kemajuan bagi dirinya selama di rantau dan selepasnya, dan menguatkan komitmen terhadap perjuangan melawan penindasan yang terjadi di Negerinya. Ada dua praksis dalam peran ini, yaitu meningkatkan kaloborasi keilmuwan ke sesama elemen mahasiswa lainnya baik diaspora mahupun lokal serta sedaya upaya  meningkatan budaya literasi dalam bentuk diskusi, menulis, dan ikut dalam forum ilmiah baik sebagai peserta mahupun pembicara.

Peran yang terakhir adalah menjadi gerakan advokasi yang boleh menjadi mata,telinga,dan mulut terhadap suatu isu atau masalah ke pihak terkait seperti pimpinan cabang Muhamamdiyah di Malaysia, pihak universiti, mahupun ke kedutaan dan pemerintah tempatan.  Peran advokasi juga boleh sebagai fungsi diplomasi jalur kedua yang mengeratkan hubungan antar dua bangsa, khas di peringkat generasi belia.

Akhirul Kalam, IMM Malaysia sebagai gerakan aktivisme Mahasiswa boleh menjadi Catalyst bagi kebangkitan Mahasiswa Muhammadiyah di rantau yang lebih baharu sesuai dengan realiti zaman. yang boleh membina potensi sebenar para kadernya dan menguatkan keupayaan pada perjuangan keumatan berbasis spiritual,intelektual,dan humanitas.

Selain itu jangan dilupakan juga potensi yang boleh mengupayakan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di Malaysia dan manapun juga sebagai pembuka misi-misi Muhammadiyah di negara terbabit.  Semangat berkemajuan harus terus menerus disuarakan, baik dalam bentuk diskursus mahupun praktik.

Oleh itu, akan ada beban selain kebanggaan  bagi IMM di luar negeri yang bukan setakat di Malaysia sahaja agar menjadikan kadernya Citra terbaik Muhammadiyah di Ranah global yang berkontribusi terhadap wilayah yang kini dia tinggali, aktif dalam keilmuwan diwilayah itu , dan memiliki semangat spiritual yang boleh menjadi pencerah umat.

 

By Mansurni Abadi

Knowledge seeker and activist that help Indonesia moving library network in Sumatra island, graduate from American English Skills Development Center Manila, Philippines ( Diploma in English), IIB dharmakaya Lampung ( BA in Hr management ), and Muhammadiyah Lampung univ ( BA in psychology ) than ever work and study English and NLP in Australia ( Perth and Sydney ) and exchange to Laos, Cambodia, Myanmar, and Thailand. Currently, doing master degree research program in ethnic studies, National University of Malaysia, and active in a few local and international youth organization. I define my self as an activist who likes it with travel because when we explore the depth of our curiosity about the world, we are often called to challenge and question the way things are and why

Leave a Reply