Setelah berabad-abad kita melalui zaman pencerahan, bertungkus-lumus mengejar masyarakat madani, tetapi sehingga kini perempuan masih dianggap sebagai masyarakat kelas kedua. Mereka bukan sahaja ditindas, dipijak maruah, malah hak-hak mereka sebagai manusia juga sering dinafikan.
Daripada masalah labelisasi kepada masalah diskriminasi, terus kepada hal-hal yang lebih besar seperti child marriage, sexual harassment dan objek bagi para lelaki melepaskan nafsu mereka.
Maka, persoalan kini adalah sampai bila penindasan-penindasan sebegini harus diteruskan? Sampai bila perempuan harus duduk dibawah tirani para lelaki? Sampai bila lelaki mahu berlagak seperti Raja?
Bersatulah para perempuan sekalian. Kita juga manusia, mempunyai hak-hak sendiri. Kita punya rasa, kita punya maruah!
“Banyak hal yang bisa menjatuhkanmu. Tapi satu-satunya hal yang benar-benar dapat menjatuhkanmu adalah sikapmu sendiri.” -R.A Kartini