Pertanyaan pertama yang harus dijawab adalah: siapa aku?. Saya telah menjawab bahwa saya adalah seeorang intelektual yang tidak mengejar kuasa tapi seorang yang ingin mencanangkan kebenaran. Dan saya bersedia menghadapi ketidak-populeran, karna ada yang lebih besar; kebenaran(SOE HOK GIE).

Kata bijak diaatas adalah salah satu ungakapan dari apa yang di rasakan Soe Hok Gie, dalam ikrar pemberian penyadaran  untuk para aktivis yang pergerakan dan napsu akan menegakkan kebenaran pada jati diri mereka yang mulai luntur di karnakan mental dan ketidak yakinan dalam mengaspitasikan hal yang benar dan  mulia hanyut dikarnakan suatu gertakan. Dan ini mungkin sepotang kecil makna yang bisa dipetik dari segi pemahaman sipenulis.

Saat ini pergerakan mahasiswa semakin kehilangan taringnya. Hilang wibawa dan jati diri  mereka. Pergerakan mereka telah jauh membelok meningalkan nilai-nilai yang harusnya mereka bawa (Kebenaran dan Nyali). dikarnakan mayoritas mahasiswa sekarang telah banyak mengalami ketumpulan pemikiran, yang dikarenakan zaman teknologi yang semakin menarik pemikiran yang kristis akan kebenaran untuk ditarik keluar dan dilupakan. dan  Realita sekarang banyak mahasiswa hanya berpaku pada kotak kecil yang mewadahi sosial media untuk menyampaikan suatu hal yang menurutnya urgen untuk di sampaikan.
penulis tidak mengatakan bahwa semua mahasiswa di politani demikian, tapi apa yang terpampang sekarang ini merupakan wujud nyata  dari hilangnya  jati diri mahasiswa untuk menegakkan kebaikan.

Maka dari ini alangkah indahnya apabila kita sama-sama saling merangkul dan bermusyawarah untuk menyusun langkah kebaikan demi terciptanya kebenaran yang nyata.

Kita harus bisa menjadi manusia yang bisa membuat sekeliling  kita menjadi  merasa  lega akan karena kehadiran kita. Kitalah , yang banyak di nanti orang untuk membuat  perubahan ke arah yang lebih baik, Menghilangkan dahaga atas keringnya di tindas ketandusan. Oleh sebab ini maka akan lebih baik, apabila kita memulai hari ini dengan menanankan sifat mahasiswa aktivis mulai dari dalam  jati diri sendiri dan dengan ikrar kebenaran.

Sekian tuturku kawan

Penulis: Tauhid poletar

Leave a Reply